Rendahnya
Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa di Indonesia
Fenomena rendahnya penulisan karya
ilmiah Perguruan Tinggi di Indonesia begitu terlihat. Perguruan Tinggi di
Indonesia tidak pernah bersaing menduduki tingkat tinggi dalam penulisan karya
ilmiah. Tidak pernah penulisan karya ilmiah di Indonesia menjadi rujukan oleh
asing atau dunia Internasional.
Perguruan Tinggi Indonesia ternamapun belum
bisa meraih tingkat tinggi dunia internasional. Bahkan Indonesia kalah bersaing
dengan negara tetangga, seperti Malaysia
dan Singapura "read more".
Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia sangat
banyak, terdiri dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta. Sebagian
mahasiswa menganggap menulis karya ilmiah sangat membosankan dan membingungkan.
Mahasiswa lebih senang browsing dan mencopy hasil dari internet itu. Padahal mereka
tau mengcopy hasil orang dan mengaku-ngaku hasil orang tidak diperbolehkan (plagiat),
tetapi itu semua masih dilakukan mahasiswa Indonesia.
Salah satu alasan mahasiswa Indonesia
rendah dalam penulisan karya ilmiah adalah mereka cenderung kurang minat atau malas
untuk membaca dan kurangnya wawasan yang mereka miliki dalam pengetahuan.
Mahasiswa kurang termotivasi untuk membaca dan menulis sehingga mereka susah
untuk menulis karya ilmiah. Jika kita menerapkan kebiasaan membaca setiap hari
maka pengetahuan yang kita miliki juga akan bertambah sehingga kita akan mudah
untuk menulis karya ilmiah.
Kebiasaan membaca sejak dini bisa
menjadi salah satu cara meningkatkan kualitas kita membaca saat kita dewasa.
Mungkin jika dari kecil kita dibiasakan untuk membaca, maka saat dewasa kita
juga akan suka membaca. Dan dari situlah mungkin kita juga bisa bersaing
seperti negara lain dalam hal penulisan karya ilmiah.
Zaman semakin maju dan tekhnologi juga semakin
canggih. Jika kita tidak memiliki buku untuk menambah ilmu ,kini kita dapat
mencari dan membacanya di internet. Penggunaan internet juga bisa membantu kita
dalam mencari referensi untuk menambah dan memperluas wawasan pengetahuan kita.
Banyak diantara kita yang tidak memanfaatkan dan menggunakan internet sebagai
media pembelajaran, melainkan menggunakannya sebagai media sosial seperti facebook, twitter, yahoo messager,
friendster, instagram dan path. Sebagian
dari mereka mungkin memang tidak peduli untuk menambah pengetahuan mereka dari
internet sehingga mereka lebih memilih internet untuk berbagi aktifitas di media
sosial.
Fasilitas perpustakaan di kampus juga
bisa menunjang mahasiswa untuk lebih suka membaca. Banyak fasilitas seperti
internet gratis, wifi, dan berbagai macam buku yang disediakan diperpustakaan
juga tidak digunakan semaksimal mungkin oleh mahasiswa. Mahasiswa lebih senang
menghabiskan waktu di perpustakaan dengan facebook,
twitter, yahoo messager daripada menggunakan fasilitas perpustakaan untuk
membaca e-jurnal atau pengetahuan
diinternet. Sesering mungkin mahasiswa mengunjungi perpustakaan dan
memanfaatkan fasilitas yang ada agar menambah pengetahuan.
Untuk bisa menumbuhkan keinginan menulis
karya ilmiah, kita harus mempunyai motivasi dan keinginan tinggi dari dalam
diri kita sendiri. Banyak sisi positif yang kita dapat dari membaca dan
menulis. Selain itu, kita harus berfikir bahwa dengan membaca dan menulis karya
ilmiah maka pengetahuan kita akan bertambah .
Pemerintah mengabaikan hasil karya
ilmiah Indonesia, bahkan banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di negaranya
sendiri setelah lulus mereka melanjutkan atau bekerja di negara lain yang
gajinya lumayan besar dibanding gaji di Indonesia. Dengan dana yang begitu
rendah akan sulit mengairahkan semangat
untuk berkarya. Padahal kita berharap bisa menjadi negara maju, negara yang
bersaing ditingkat internasional dengan kualitas masyarakat yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar